Masalah banjir berdampak sangat luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu upaya untuk mengatasinya harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembangunan yang menyeluruh dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehubungan dengan paradigma baru dalam melaksanakan pembangunan yang dikaitkan dengan penyelenggaraan otonomi daerah, terjadinya krisis ekonomi serta berbagai permasalahan yang ada, semakin meningkatkan bobot dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Sehubungan dengan itu diperlukan penyempurnaan terhadap kebijakan, strategi dan upaya penanganan masalah banjir yang telah ada, baik yang menyangkut aspek-saspek teknis maupun nonteknis. Berbagai fenomena bencana khususnya banjir merupakan indikasi yang kuat terjadinya ketidakselarasan dalam pemanfaatan ruang, yakni antara manusia dengan kepentingan ekonominya dan alam dengan kelestarian lingkungannya.
Beberapa istilah dan pengertian teknis yang perlu dimengerti dan dipahami oleh masyarakat:
1. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah dimana air meresap dan / atau mengalir melalui sungai dan anak-anak sungai yang bersangkutan.
2. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai.Bencana alam banjir yang silih berganti yang terjadi di suatu daerah merupakan salah satu dampak negative kegiatan manusia pada suatu DAS. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kegiatan manusia menyebabkan DAS gagal menjalankan fungsinya sebagai penampung air hujan, penyimpanan air.
Bencana banjir disebabkan akibat ulah manusia atau akibat dari hujan yang berkepanjangan. Penyebab yang paling utama dari bencana banjir adalah curah hujan yang tinggi. Penebangan hutan dapat menyebabkan banjir karena lahan yang terbuka atau lahn gundul tidak dapat menahan air hujan. Akibatnya debit aliran akan melebihi daya tamping sehingga meluap sehingga mengakibatkan banjir. Akibat hujan yang aliran airnya melalui hutan – hutan gundul daerah yang kurang tanaman di permukaan bumi sebagai daya serap air maka timbulah banjir. Selama terjadi pemindahan dan perubahan panjang lembah sungai hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran yang di tinggalkan akan membentuk suatu lengkungan dataran yang luas,yang di sebut dataran banjir. Dataran banjir ini merupakan daerah yang sering tergenang air pada saat terjadi banjir. Luas daerah dataran banjir dapat jauh lebih besar dari alur sungainya sendiri. Ada beberapa penyebab banjir salah satunya adalah karena aktivitas manusia. Anatara lain adalah sebagai berikut :
1. Penggundulan hutan
2. Pemukiman yang berada di bantaran sungai
3. Urbanisasi
4. Sistem pengelolaan air atau sistem drainase yang buruk
Penyebab terjadinya bencana banjir akibat alam sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) hal, yakni:
1. Kondisi alam yang bersifat statis, seperti kondisi geografi, topografi, dan karakteristik sungai
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis, seperti : perubahan iklim, pasang surut, sedimentasi, dan sebagainya
3. Aktivitas sosial-ekonomi manusia yang sangat dinamis, seperti penggundulan hutan, konversi lahan pada kawasan lindung, pemanfaatan sempadan sungai/saluran untuk permukiman, pemanfaatan wilayah retensi banjir, perilaku masyarakat, keterbatasan prasarana dan sarana pengendali banjir dan sebagainya.
Genangan yang terjadi sehubungan dengan aliran di saluran drainase akibat hujan setempat yang terhambat masuk ke saluran induk dan atau ke sungai, sering juga disebut banjir
Genangan yang terjadi sehubungan dengan aliran di saluran drainase akibat hujan setempat yang terhambat masuk ke saluran induk dan atau ke sungai, sering juga disebut banjir
Terjadinya bencana banjir dapat dikurangi dengan cara sebagai berikut :
1. Melakukan reboisasi atau penghijaun kembali terhadap hutan yang gundul
2. Pengerukan lumpur dan sampah dari sungai
3. Membuat bendungan
4. Memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya memelihara lingkungan
5. Pembuatan sumur resapan
6. Memperbanyak lahan terbuka yang ditanami pepohonan
7. Pembuatan teras- teras dan gundukan pada lahan miring
8. Pembuatan tanggul – tanggul di pinggir sungai
9. Kerja bakti pelurusan sungai
10. Pembuatan sistem saluran air
11. Di kawasan perkotaan dibuat kanal- kanal sungai, selokan air
12. Meningkatkan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan hidup
Dalam upaya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air pada satuan –satuan wilayah sungai merupakan input yang penting untuk :
1. Menjamin terjadinya keseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan air baku bagi berbagai kegiatan sosial-ekonomi melalui pengaturan jenis dan intensitas pemanfaatan ruang
2. Menjamin berlangsungnya fungsi-fungsi hidrologis melalui penetapan kawasan-kawasan berfungsi lindung sehingga kontinuitas ketersediaan air pada musim kemarau dapat terjaga, sementara resiko terjadinya bencana dapat diminimalkan
3. Mencegah terjadinya konflik pemanfaatan potensi sumber daya air antar sektor maupun antar wilayah, dimana penataan ruang berfungsi sebagai landasan pelaksaaan koordinasi dan kerjasama pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar