output :
Rabu, 18 April 2012
Keuntungan Maximum
Keuntungan
maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
1.Pendekatan
Total
Laba
Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan
biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara
TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan
mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a)
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan
maksimum dengan ongkos minimum.
b)
Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan
Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna
harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis
lurus yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva
TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian.
Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva
TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva
Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang
terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling
maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas
kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara
kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang
menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil
penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua
titik,yaitu titik A dan titik B.
2. Pendekatan Marginal
Perusahaan
memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya
marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit
perubahan output. Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan
Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil
Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat
penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu
perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan
singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil
penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga
hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0
menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan
Pendekatan Marginal
Pendekatan
Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat
kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan
keseimbangan perusahaan),yaitu; :
-
Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
-
Mendapat untung normal
-
Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
-
Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
3.Pendekatan Rata-rata
Hasil
Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan
adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata
pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga
barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva
permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam
mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan
antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:
Contoh program array c++
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
clrscr();
char nama[20][10];
char npm[8][10];
char kelas[5][10];
int jml;
cout<<"Masukkan jumlah record:";
cin>>jml;
clrscr();
for(int i=0;i<=jml;i++)
{
cout<<"\n input data ke-"<< i <<":";
cout<<"\n nama ke-"<<i<<":";
cin>>nama[i];
cout<<"\n npm ke-"<<i<<":";
cin>>npm[i];
cout<<"\n kelas ke-"<<i<<":";
cin>>kelas[i];
}
for(int j=0;j<=jml;j++)
{
cout<<"\n input data ke-"<< j;
cout<<"\n nama : "<< nama [j];
cout<<"\n npm : "<< npm [j];
cout<<"\n kelas : "<< kelas [j];
cout<<"\n================================\n";
}
getch();
}
output :
#include<conio.h>
void main()
{
clrscr();
char nama[20][10];
char npm[8][10];
char kelas[5][10];
int jml;
cout<<"Masukkan jumlah record:";
cin>>jml;
clrscr();
for(int i=0;i<=jml;i++)
{
cout<<"\n input data ke-"<< i <<":";
cout<<"\n nama ke-"<<i<<":";
cin>>nama[i];
cout<<"\n npm ke-"<<i<<":";
cin>>npm[i];
cout<<"\n kelas ke-"<<i<<":";
cin>>kelas[i];
}
for(int j=0;j<=jml;j++)
{
cout<<"\n input data ke-"<< j;
cout<<"\n nama : "<< nama [j];
cout<<"\n npm : "<< npm [j];
cout<<"\n kelas : "<< kelas [j];
cout<<"\n================================\n";
}
getch();
}
output :
Macam-macam Ongkos dan Kurvanya
Kurva ongkos adalah kurva yang
menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang
dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
• Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan, sewa, dsb.
• Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh : ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
• Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC.
• Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output
• Average Variabel Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC / Q
• Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC / Q
• Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
• Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan, sewa, dsb.
• Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh : ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
• Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC.
• Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output
• Average Variabel Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC / Q
• Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC / Q
• Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q
Pengertian dan Jenis Penerimaan
1.1. Pengertian Penerimaan
Penerimaan atau Revenue adalah semua
penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Macam-macam
revenue sebagai berikut :
• Total Revenue (TR) adalah penerimaan
total dari hasil penjualan output.
TR = P.Q dimana : P=Price / harga
Q= Quantity / Jumlah barang
• Average Revenue (AR) adalah
penerimaan per unit dari penjualan output.
AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P
• Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan
atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu
unit output.
MR = ∆TR / ∆Q
Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR
tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :
• Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh
pasar.
Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai
berikut :
• Total Revenue naik pada saat Eh dari
kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat
kenaikan permintaan lebih dari 1 %.
• Total Revenue maksimum pada Eh = 1.
• Total Revenue turun pada saat Eh <
1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1
%.
Didalam memproduksi suatu barang, ada
dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka
mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan
(Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan
diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh
dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala
pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil
produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P
Didalam memproduksi suatu barang, ada
dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka
mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan
(Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan
diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh
dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala
pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil
produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh
dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang
bersangkutan atau
TR = Q x P
TR = Q x P
Jenis-jenis Penerimaan
1) Total
penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR
merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi
mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan
mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna,
TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat
menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat
cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun
(akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2) Penerimaan
rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari
per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan
jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3) Penerimaan
Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR
sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini
adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau
kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna
MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
- Positif;
- Sama dengan nol;
- Negatif.
Bentuk matematis secara sederhana dapat
ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau
= P
Q
dTR
MR =
= TRn – TRn-1
dQ
Dalam bentuk tabel dapat diperlihat
sebagai contoh berikut :
- Untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.
Tabel 4 . 2 .
Data jumlah Produksi, ongkos dan
Penerimaan Produksi.
Q
|
AR = P
|
TR
|
TC
|
AC= TC/Q
|
II
|
MR
|
MC
|
0
|
100
|
0
|
145
|
-
|
-145
|
-
|
-
|
1
|
100
|
100
|
175
|
175
|
-75
|
100
|
30
|
2
|
100
|
200
|
200
|
100
|
0
|
100
|
25
|
3
|
100
|
300
|
220
|
75,3
|
80
|
100
|
20
|
4
|
100
|
400
|
250
|
62,5
|
150
|
100
|
30
|
5
|
100
|
500
|
300
|
60
|
200
|
100
|
50
|
6
|
100
|
600
|
370
|
61,6
|
230
|
100
|
70
|
7
|
100
|
700
|
460
|
65,7
|
240
|
100
|
90
|
8
|
100
|
800
|
570
|
71,3
|
230
|
100
|
110
|
Gambar dari tabel diatas dapat
digambarkan dengan dua cara :
(1) Marginal analysis dan
(2) Total analysis
Selasa, 10 April 2012
Contoh Program Perulangan C++
#include
<iostream.h>
#include
<conio.h>
void main()
{
clrscr();
int i,j,k,l;
cout<<"masukkan
angka:"; cin >> i;
for(j= 1; j<=
i; j++)
{
for(k=i; k>j;
k--)
{
cout<<
" ";
}
for (l=1;
l<=j; l++)
{
If(l%2)
cout
<<l<<"a";
else
cout<<l<<"b";
}
cout <<
" " << endl;
}
getch ();
}
outputnya :
Produsen dan Fungsi Produksi
Produksi adalah usaha menciptakan dan
meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang
menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen.
Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan
faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor
produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara
lain sebagai berikut :
- Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
- Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah
modal dan keahlian.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara
masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans.
Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara.
Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan
berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti
dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan
penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis
sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q
= jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F
= symbol persamaan (function)
L
= tenaga kerja (labour)
R
= kekayaan alam (resources)
C
= modal (capital)
T
= teknologi (technology)
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
- barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
- selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
- Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
- Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity cost of capital)
- Biaya keusangan
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
- Biaya asuransi persediaan
- Biaya pajak persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Least Cost Combination
Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan
biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical
substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.
Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari
modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui
jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga
harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000 untuk dua
input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200
per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif
sebelumnya:
- Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu
- Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja
- Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.
Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost
karena mewakili berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang
yang diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio
harga modal dan tenaga kerja yaitu. 1:5. Dengan menggabungkan isoquant dan
garis harga faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor
yang akan memaksimalkan output.
Langganan:
Postingan (Atom)